Pada umumnya zamrud diminyaki sebagai bagian dari proses pasca-pembentukan, untuk mengisi retakan di permukaan, meningkatkan kejernihan dan stabilitasnya. Minyak cedar, yang memiliki indeks bias yang sama, sering digunakan dalam praktek ini. Cairan lainnya, meliputi minyak sintetik dan polimer dengan indeks bias dekat dengan zamrud seperti Opticon, juga digunakan. Pengolahan ini biasanya diterapkan dalam ruang vakum di bawah panas ringan, untuk membuka pori-pori batu dan memungkinkan isian diserap lebih efektif. Penggunaan minyak bersifat tradisional dan sebagian besar diterima dalam perdagangan permata, meskipun zamrud olahan minyak bernilai jauh lebih rendah dari pada zamrud tanpa olahan berkualitas sama.
Pengolahan lain, misalnya penggunaan minyak berwarna hijau, tidak dapat diterima dalam perdagangan. Permata dinilai pada empat skala tidak ditingkatkan, sedikit ditingkatkan, cukup ditingkatkan, dan sangat ditingkatkan (kualitasnya). Yang harus diperhatikan, kategori ini mencerminkan tingkat peningkatan kualitas zamrud, bukan kejernihannya. Permata yang dinilai tidak ditingkatkan pada skala tambahan masih mungkin menunjukkan inklusi. Laboratorium cenderung menerapkan kriteria yang berbeda. Beberapa laboratorium permata mempertimbangkan kehadiran minyak atau polimer yang membentuk peningkatan kualitas. Orang mungkin akan mengabaikan minyak jika kehadiran materi tersebut secara material tidak meningkatkan penampilan batu permata.